Kota Malang kembali dikejutkan dengan teror bom. Sebelumnya, Minggu (3/4), warga perumahan Dirgantara Permai, Sawojajar, sempat digegerkan dengan paket bom yang ternyata, setelah diperiksa oleh Tim Gegana Polda Jatim, hanyalah sebuah benda rongsokan (kaca, kabel, dan kertas). Kini, Rabu (6/4), Kota Malang juga kembali dihebohkan dengan paket misterius yang juga diduga sebagai bom.
Yang bikin lebih gempar, paket bom itu dikirimkan kepada pemain sepak bola berdarah Belanda yang kini merumput bersama klub Persema Malang, Irfan Bachdim. Paket berupa peti dari kayu itu dialamatkan di Jl Perum Dirgantara II C/11 RT 03 RW 10, Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang yang merupakan alamat dari Awit Sunarko, Kepala Bagian Rumah Tangga Persema.
“Semua kiriman hadiah buat pemain Persema, khusunya Irfan dan Kim (Kurniawan), yang dikirim oleh para fans, memang ditujukan ke alamat saya. Hal ini demi menjaga privasi para pemain,” kata Awit, saat ditemui di Polresta Malang, Rabu (6/4).
Paket itu sampai di rumah Awit sekitar pukul 08.00 WIB di kala Awit sedang mengawal punggawa Persema latihan rutin di Stadion Gajayana. Paket tersebut untuk pertama kalinya diterima oleh Agus, anak kandung Awit. Setelah menerimanya, Agus pun tampak panik. Sebab, paket hadiah yang biasa diterimanya untuk pemain Persema, sangat berbeda dengan paket yang terakhir ini. Bahkan, setelah dicek dan diamati dengan cermat, dalam paket yang berbentuk kotak seluas 20×15 cm dengan ketebalan 3 cm itu terdengar bunyi detak jarum jam. “Kami pun menduga kalau bunyi detak jarum jam itu adalah muara dari bom,” kata Awit. “Sebab di bom-bom kan biasanya ada timer-nya,” lanjut pria yang akrab dipanggil O’ok ini.
Karena dugaan ini, Awit pun mengantarkan paket itu ke Polresta Malang untuk diperiksa. Mendapat kiriman paket dari Awit, Polresta Malang pun, untuk menjaga agar tidak terjadi hal-hal yang buruk, secepatnya berkoordinasi dengan Tim Gegana Polda Jatim yang untuk kawasan Malang Raya bermarkas di Sawojajar. Tak lama kemudian, Tim Gegana datang untuk memeriksa apakah benar bunyi detak jarum jam pada kotak itu adalah bom.
Kasat Reskrim Polresta Malang, AKP Anton Prasetyo, menjelaskan, pemeriksaan itu dilakukan dengan cara menerawang isi kotak dengan menggunakan alat khusus. Jadi, lanjutnya, paket untuk Irfan ini tidak dicerai-beraikan (disposal) seperti yang terjadi pada paket bom pada Minggu (3/4), di Perumahan Dirgantara Permai.
Setelah diterawang, Tim Gegana mengetahui kalau paket tersebut tidak mengandung bahan peledak yang bisa membahayakan dan mengancam nyawa seseorang. Dalam kotak itu hanya terdapat sebuah jam weker berbentuk beruang lucu berwarna kuning. Jam weker tersebut ditaruh dalam sebuah kardus kemudian dimasukkan ke dalam sebuah peti dari kayu, serta untuk mengikatnya dengan menggunakan paku.
“Ternyata bunyi detak jarum itu benar berasal dari sebuah jam, tapi bukan jam penghitung waktu pada bom, hanya jam weker saja. Mungkin ini dikirimkan oleh salah seorang penggemar Irfan. Sebab pada kertas kado di dalam peti, ada tulisan ‘buat Irfan Bachdim’,” ungkap Anton.
Sumber : http://www.surya.co.id/ Jangan Lupa Join dan Like Disini Ya..!!